Refleksi Cerita Kartini Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Halo sobat Rifka Rizkiana jumpa lagi nih! Kali ini kita akan membahas seputar refleksi cerita kartini dalam kehidupan sehari-hari. Siapa yang tidak mengenal dengan sosok Kartini? Seorang wanita pejuang yang berusaha mati-matian mengangkat derajat kaum wanita dan menyetarakan derajat kaum wanita sejajar dengan kaum pria. Perjuangan beliau, tidak diragukan lagi. Bahkan, berkat perjuangan beliau, kita para wanita Indonesia bebas dan berhak menuntut ilmu, dan bekerja sesuai passion yang kita miliki.

Hal itu semua, tidak bisa lepas begitu saja dari peran RA Kartini. Karena kegigihannya dan kerja kerasnya, beliau menjadi penggagas berdirinya sekolah wanita pertama di Indonesia, yang menjadi cikal bakal sekolah-sekolah umum terbuka bagi kaum wanita.

Berbicara soal Kartini, pasti tidak bisa lepas dengan bukunya yang sangat menyentil hati kita. Buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang” itu, memberikan banyak pelajaran dan pengajaran berharga bagi kita, terutama kaum wanita di zaman milenial.


Baca Juga : Jual Buku Munajat Cinta Dalam Diam (MCDD) – Rifka Rizkiana (Pre-Order)

Lewat bukunya itu pula, Kartini menuangkan semangat pada kaum perempuan yang bertuliskan,”Tahukah kamu semboyanku? ‘Aku mau!’. Dua patah kata yang rumit itu, sudah beberapa kali mendukung aku berhasil mendaki gunung dan kesusahan. Kata ‘Aku tiada bisa!’. Melenyapkan rasa berani. Kalimat ‘Aku Mau!’. Membuat kita mudah mendaki gunung.”

Lewat kalimat yang ia tulis di dalam bukunya itu, Kartini memberi pelajaran kepada kita, bahwa kita harus yakin, dan mampu mewujudkan keinginan kita sampai titik darah penghabisan. Tidak ada kata terlambat, ragu, apalagi menyerah! Karena kata-kata itu, yang akan menjadi bumerang untuk diri kita sendiri nantinya.

Sosok Kartini, mengajarkan kita tentang banyak hal. Kartini tidak hanya memperjuangkan emansipasi wanita saja, tetapi juga hak asasi manusia, tutur Christine Hakim. Selain itu, di mata Gita Gutawa,”Kartini berjuang bukan dengan fisik, tetapi intelektual. Bagaimana ia memiliki pemikiran yang sangat maju di zamannya, ditulis dalam surat-suratnya yang membawa perubahan besar untuk perempuan Indonesia.”

Berbicara tentang Raden Adjeng Kartini, kita juga bisa menemukan Kartini masa kini di era milenial seperti saat ini. Bahkan, kita bisa banyak belajar dari sosok Kartini masa kini yang saya ringkas sebagai berikut.

1. Sri Mulyani

Siapa yang tidak kenal dengan Sri Mulyani? Perempuan tangguh yang cerdas dan menorehkan berbagai banyak prestasi. Meskipun perempuan, ia mampu membuktikan bahwa ia bisa menjadi seorang menteri yang ikut andil besar dalam kemajuan suatu bangsa.

Perempuan yang pernah menjadi Menteri Keuangan Indonesia pada tahun 2005, saat era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, pernah juga menjabat sebagai Direktur Bank Dunia pada tahun 2010-2016. Karena kecerdasan yang dimilikinya, beliau dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh di dunia ke-38 pada tahun 2014 dan menteri terbaik dunia tahun 2018.

2. Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan yang terkenal bergaya nyentrik dan mempunyai jargon,”Tenggelamkan!” ini, juga menjadi sosok inspirasi banyak orang. Susi Pudjiastuti membuktikan bahwa, ijazah bukanlah hal segalanya. Meskipun hanya lulusan SMP, beliau adalah seorang pengusaha sukses di bidang perikanan dan memiliki maskapai penerbangan SUSI AIR.

Berkat ketegasan dan kebijakannya menjadi seorang menteri kelautan yang selalu berani menenggelamkan kapal asing yang berlayar di lautan Indonesia, sosok Susi Pudjiastuti banyak di elu-elukan berbagai pihak. Bahkan, berkat ketangkasannya, keadaan laut dan perikanan Indonesia menjadi semakin baik.

3. Angkie Yudistia

Menjadi seorang tuna rungu sejak berumur 10 tahun, tidak menjadi halangan bagi Angkie Yudistia untuk berkarya. Berkat kegigihannya dan kerja kerasnya, kini, Angkie Yudistia dikenal sebagai seorang CEO dan Founder dari Thisable Enterprise yang merupakan rumah untuk para peyandang disabilitas yang ingin sukses berkarya menjadi seorang pengusaha.

Angkie Yudistia mengajarkan kepada kepada kita bahwa, ketidaksempurnaan bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan cita-cita. Karena pada dasarnya, manusia tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Dan dari Angkie Yudistia, kita bisa mengambil pelajaran bahwa, besarnya usaha dan keinginan, akan membuat kecil halangan terbesar sekalipun.


Ingin beli buku Rifka Rizkiana? KLIK DISINI